Perkembangan Atau Kemajuan Teknologi



Perkembangan teknologi telah berkembang sangat pesat hingga sekarang. Dulunya banyak daerah-daerah terpencil yang tidak terjamah oleh teknologi, kini dapat merasakan juga teknologi informasi yang beredar saat ini. Kini kita dapat menikmati teknologi informasi dimana saja yang kita mau.
Teknologi Informasi sebenarnya sudah hadir sejak dahulu. Dulu manusia menciptakan teknologi karena dorongan akan hidup lebih baik. Sehingga mendorong manusia untuk membuat sebuah teknologi yang dapat membantu mereka dalam hal pekerjaan. Sehingga munculnya teknologi hingga sekarang.
Saat ini Teknologi informasi masih berkembang pesat di segala aspek kehidupan. Dari yang sederhana, hingga yang mutakhir. Di berbagai negara maju dan berkembang, hadir teknologi-teknologi baru yang dapat membantu kita dalam hal perkerjaan.

Perkembangan Teknologi Informasi Saat Ini

Dulu manusia telah mengenal yang namanya teknologi. Namun tentunya teknologi dahulu jauh berbeda dengan teknologi yang saat ini. Contohnya saja mesin tik, dulunya mesin ini digunakan orang-orang untuk membuat dokumen. Namun karena adanya teknologi, sehingga memaksa mesin tik untuk menyudahi jamannya dan digantikan dengan adanya komputer yang lebih efisien.
Selain itu, dulunya manusia pernah mengkonsep sebuah ide atau imajinasi. Namun karena kurangnya teknologi yang ada pada jaman itu, akhirnya konsep itu tak terlaksana. Contohnya saja, pada jaman dahulu manusia membuat konsep agar orang yang berada di tempat yang berjauhan, dapat merapatkan sesuatu atau bertemu. Namun karena dulunya tidak ada Teknologi yang seperti itu, maka hingga dia meninggal, konsep tersebut belum terlaksana. Namun karena jaman sekarang sudah ada teknologi yang seperti itu, sehingga sekarang ada teknologi yang menyerupai konsep tersebut.
Dapat disimpulkan bahwa Perkembangan teknologi informasi pada saat ini maju sangat pesat dari abad ke 19, menuju abad ke 20. Dapat diprediksikan bahwa abad ke 21 akan mempunyai perkembangan teknologi yang lebih mutakhir yang akan lebih bermanfaat bagi manusia.

Dampak Perkembangan Teknologi Informasi

Dengan hadirnya perkembangan Teknologi Informasi ini, tentunya semua faktor memiliki dampak positif dan negatif yang bisa berdampak dalam kehidupan kita. Kemajuan teknologi televisi, Handphone, internet dapat berdampak sangat besar bagi kehidupan kita.

Dampak Positif Perkembangan Teknologi Informasi

1. Dapat Menjangkau Lebih Jauh Dengan adanya internet, kita dapat menjangkau lebih jauh di semua belahan dunia. Contohnya saja kita berjualan, kita dapat menjangkau seluruh Indonesia, atau bahkan mancanegara untuk memperjualbelikan produk kita.
2. Menemukan Lebih Cepat Dalam dunia pendidikan tentunya kita tidak dapat hanya mengandalkan guru saja. Oleh karena itu, kita dapat memanfaatkan internet untuk mencari hal apapun yang berhubungan dengan pendidikan. Selain itu, pengajar juga dapat menerapkan konsep belajar yang kreatif dan atraktif.

Dampak Negatif Perkembangan Teknologi Informasi

1. Mudahnya Akses Pornografi Tidak dapat dipungkiri, dengan bebasnya akses internet sekarang. Dapat memudahkan terjadinya pornografi. Seperti akses video porno, jual beli film porno, hingga terjadinya aksi porno. Ini yang masih menjadi PR pemerintah untuk menghentikan pornografi ini.
2. Menjadikan Malas Adalah satu dampak yang paling besar dalam dunia pendidikan adalah menjadikan pelajar malas untuk mengerjakan tugas. Karena dengan adanya internet, pelajar akan dimanjakan dengan komputer. Pelajar akan lebih senang di depan komputer, daripada mengerjakan tugas mereka.

Source: http://www.aingindra.com/perkembangan-teknologi-informasi.html

Sejarah Fakultas Hukum

Sejarah Fakultas Hukum




Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) didirikan pada bulan September 1965 atas prakarsa tokoh dan pimpinan Muhammadiyah Daerah Malang ( antara lain Prof A. Masyur Effendy, SH. MS. ,Prof Drs. Sufyan Aman, SH. Habib Syarbini, SH. ,Amir Hamzah, SH. ,dan lainya). Fkultas hukum merupakan salah satu fakultas tertua di UMM disamping Fakultas Ekonomi dan Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan (FKIP). Pada awal berdirinya Fakultas Hukum menyandang predikat status terdaftar berdasarkan Surat Keputusan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Nomor : 68/B-Swt/P/1966, tanggal 30 Desember tahun 1966. Dengan program studi atau jurusan yang ada pada awal berdirinya adalah Jurusan Keperdataan dan Jurusan Kepidanaan. Sebagai institusi yang dikelola pihak swasta, maka dalam perjalananya mengalami nuansa dinamika pasang surut yang tak terelakan.


Pada tahun 1970 Fakultas Hukum menghentikan aktifitas kulikuler akademiknya, karena sedikitnya antusiasme minat masyarakat yang berminat menjadi mahasiswa Fakultas Hukum. Sebagaimana diketahui bahwa penyelenggaraan pendidikan Fakultas Hukum UMM sepenuhnya sangat tergantung kepada jumlah mahasiswa. Oleh karena itu ihwal penghentian aktivitas akademik Fakultas Hukum dapat dimaklumi akibat animo masyarakat menyebabkan biaya penyelenggaraan menjadi mahal.


Pada tahun 1976/1977, titik terang mulai membersitkan harapan untuk diaktifkanya Fakultas Hukum UMM, ketika terjadi reformasi dan reorientasi baik pada tingkat koordinasi perguruan tinggi swasa (Kopertis) Wilayah VII yang berfungsi sebagai pembina perguruan tiggi swasta (PTS). Kemudian pada tingkat Universitas (UMM) yang pada tahun 1976 telah disusun rencana induk pengembangan (RIP) dan disusul kemudian pengesahan status UMM pada tahun 1977, yang kemudian disahkan oleh menteri pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia dengan Surat Keputusan Nomor : 0721/U/77, tanggal 31 Desember 1977.


Dalam rangka mewujudkan  RIP dan statuta serta untuk eksistensi UMM sebagai lembaga yang apresiasif dan konsen terhadap kemajuan  pendidikan di tanah air pada umumnya dan di kota Malang pada khususnya, maka pada tahun 1978 Fakultas Hukum UMM diaktifkan kembali dengan dasar sistem akreditasi yang dikeluarkan pada tahun1977 dan kurikulm nasional yangnberlaku pada waktu itu. Kemudian melalui surat keputusan menteri Pendidikan dan Kebudayaan  No.070/0/1985 tanggal 18 Pebruari 1985 memperoleh status Terdaftar (akreditasi status ke-2). Pada tahun 1987 berdasarkan SK Mendikbud No. 0308/0/1987, tanggal 8 Juni 1987 memperoleh status diakui dan pada tahun 1989 memperoleh status Disamakan berdasarkan SK. Mendikbud No.0447/0/1989/, tanggal 19 Juli 1989. Selanjutnya dalam perkembanganya UMM yang berjalan cukup pesat, Fakultas Hukum dengan status Disamakan itu sejak tahun 1990 tercatat sebagai salah satu Fakultas yang berkembang dengan baik di lingkungan UMM. Kemudian pada saat akreditasi terakhir yang dilakukan oleh Depdikbud yang dilakukan pada tahun 1993 Fakultas Hukum UMM mampu mempertahankan  status Disamakan, sebagaimana diputuskan dalam Surat Keputusan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan KebudayaanNomor : 648/Dikti/Kep/1993 tertanggal 23 November 1993. Kemudian, dalam akreditasinya yang dilakukan oleh Badan Akreditasi Nasional (BAN) pada tahun 1998, berdasarkan SK BAN Nomor : 01168/Ak-1.1/UMMIHK/VIII/1998 Fakultas Hukum UMM dinyatakan Terakreditasi dengan peringkat B. Selanjutnya berdasarkan Akreditasi yang dilakukan oleh Badan Akreditasi Nasional (BAN) dengan SK. BAN Nomor : 06051/Ak-VII-S!-036/UMMIHK/XX/2003 Fakultas Hukum UMM dinyatakan Terakreditasi dengan peringkat A (Baik Sekali).


Perubahan dan perbaikan kurikulum pendidikan tinggi dan penghapusan program studi atau jurusan juga ikut pula memberi warna gerak dinamika Fakultas Hukum UMM. Berdasarka Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor : 017/D.O/1993 jo.SK Mendikbud No. 036/U/1993, dan SK Mendikbud No. 0325/U/1994 tentang kurikulum yang Berlaku Secara Nasional Program sarjana Ilmu Hukum menyatakan bahwa dalam jenjang pendidikan Sarjana Ilmu Hukum (S1) tidak ada lagi jurusan atau dihapusnya jurusan. Untuk selanjutnya Fakultas Hukumhanya terdapat satu progran studi yaitu program studi ilmu hukum.
Source: http://hukum.umm.ac.id/home.php?c=02020501-2

Universitas Muhammadiyah Malang (UMM)

Universitas Muhammadiyah Malang (UMM)

Universitas Muhammadiyah Malang (UMM)

Alamat: Jl. Raya Tlogomas No. 246 Malang, Jawa Timur, Indonesia 
Telepon: 0341-4641819 
Fax: 0341-460782
Website: www.umm.ac.id atau www.umm.web.id 
Email: webmaster@umm.ac.id
Facebook: Universitas Muhammadiyah Malang atauUniversitas Muhammadiyah Malang 
Twitter: @ummcampus atau @unmuhmalang 
Universitas Muhammadiyah Malang(UMM) adalah salah satu perguruan tinggi swasta favorit yang ada di Malang. Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) adalah salah satu perguruan tinggi swasta favorit yang ada di Malang. Universitas Muhammadiyah Malang ini sudah berdiri sejak tahun 1964.UMM merupakan salah satu universitas yang tumbuh cepat, sehingga oleh PP Muhammadiyah diberi amanat sebagai perguruan tinggi pembina untuk seluruh PTM Perguruan Tinggi Muhammadiyah wilayah Indonesia Timur. Program-program yang didisain dengan cermat menjadikan UMM sebagai “The Real University”, yaitu universitas yang benar-benar universitas dalam artian sebagai institusi pendidikan tinggi yang selalu berkomitmen dalam mengembangkan Tri Darma Perguruan Tinggi
Sekarang ini Universitas Muhammadiyah Malang memiliki 3 lokasi kampus, yaitu kampus I di Jalan Benduangn Bandung, kampus dua di Sumbersari dan kampus tiga di Tegal Gondo. Kampus I yang merupakan cikal bakal UMM, sekarang ini dikonsentrasikan untuk program pasca sarjana. Sementara itu, kampus II yang dulu dijadikan sebagai pusat kegiatan utama, sekarang sudah dikonsentrasikan sebagai Kampus Fakultas Kedokteran dan Program D3 Akademi Perawat. Sedangkan kampus III sebagai kampus terpadu dijadikan sebagai pusat sari seluruh aktivitas.
Kampus-kampus Universitas Muhammadiyah Malang:
1. Jl. Raya Tlogomas No. 246 Malang, East Java, Indonesia 65144
Phone: 0341-4641819 (Hunting)
Fax: 0341-460782
2. Jl. Bandung No. 1 Malang, East Java, Indonesia 65113
Phone: 0341-551253
Fax: 0341-562124
3. Jl. Bendungan Sutami 188A Malang, East Java, Indonesia 65145
Phone: 0341-551149
Fax: 0341-58206

Source: http://halomalang.com/peta-malang/detail/universitas-muhammadiyah-malang-umm

Ciri Khas Kota Banjarmasin

Kota seribu sungai, Banjarmasin.

Tujuan yang agak penting ini membuat saya menginjakkan kaki (lagi-lagi) secara gratis di salah satu kota di Kalimantan. Saya tidak habis pikir, mengapa selalu Kalimantan menjadi jujugan jalan-jalan gratis saya. Setelah beberapa kota sudah pernah saya singgahi di pulau ini, akhirnya kini saya menginjakan kaki di kota yang belum pernah saya singgahi sebelumnya yaitu : Banjarmasin. Dan yang lebih penting lagi semua biaya adalah : gratis. hehehe.. senangnyaaa… Walaupun kunjungan singkat saya kesana bukan untuk jalan-jalan tetapi naluri jalan-jalan saya pasti akan membawa saya untuk membrowsing lokasi wisata kemudian menjajalnya dan menikmati keindahannya. Mumpung gratis, iya toh?! :). Karena jadwal yang lumayan full untuk kegiatan non jalan-jalan,sehingga saya harus putar otak untuk mencari waktu luang untuk jalan-jalan. Bayangkan, saya disana hanya sehari semalam. Sesampainya disana saya harus menuju lokasi pertemuan hingga sore menjelang malam. Lalu besok pagi pukul 9, saya harus bergegas ke lokasi dihari sebelumnya hingga menjelang sore lalu kemudian meluncur ke bandara untuk bertolak kembali ke Surabaya. Jadi, free time yang bisa di alokasikan untuk jalan-jalan hanya selepas jam 7 malam hingga sebelum jam 9 pagi. Setelah beberapa saat membrowsing di lobby hotel dan tidak memperoleh lokasi jalan-jalan yang dekat hotel, akhirnya sayapun langsung menuju pangkalan ojek untuk minta saran lokasi jalan-jalan malam di Banjarmasin. Tidak rugi saya memilih tukang ojek sebagai advicer jalan-jalan saya, karena beliau cukup expert. Ojek mengantarkan saya keliling kota  dan melihat pemandangan Kota Banjarmasin.
Kota Banjarmasin adalah salah satu kota sekaligus merupakan ibu kota dari propinsi Kalimantan Selatan, Indonesia. Kota yang cukup padat ini termasuk salah satu kota besar di Indonesia, walau luasnya yang terkecil di Kalimantan, yakni luasnya lebih kecil daripada Jakarta Barat. Kota yang dijuluki kota seribu sungai ini merupakan sebuah kota delta atau kota kepulauan sebab terdiri dari sedikitnya 25 buah pulau kecil (delta) yang merupakan bagian-bagian kota yang dipisahkan oleh sungai-sungai. Dalam bahasa Jawa, Banjarmasin berarti taman asin sedangkan sejarah Jawa Baratmencatat nama Banjarmasin berasal dari keluarga keraton Kerajaan Mahasin di Singapura yang mengungsi ke daerah Banjar karena serangan Sriwijaya kemudian berdirilah Kerajaan Banjar Mahasin, namun nama asli kota Banjarmasin adalah Banjar-Masih, pada tahun 1664 orang Belanda masih menulisnya Banjarmasch atau Banzjarmasch.Kota yang secara historis menjadi ibukotapropinsi Kalimantan sampai tahun 1957 ini memiliki Indeks persepsi kenyamanan 52.61 (th. 2009) meningkat menjadi 53.16 (th. 2011) walau masih di bawah rata-rata. Tahun 1942 Jepang menduduki kota ini, sebelumnya kolonial Belanda, menjadikan Banjarmasin sebagai ibukota Dutch-Borneo dan di bawah kekuasaan Inggris (Alexander Hare) dikenal sebagai British-Borneo.
Banjarmasin juga dikenal sebagai ladang tanah Gambut. Sebagian besar wilayahnya terdiri dari jenis tanah ini serta jenis tanah lunak sehingga agak sulit untuk melakukan pembangunan-pembangunan disebabkan oleh kedalaman tanah lunak hingga mencapai 36 meter lebih. Oleh sebab itu, kebiasaan warga disana untuk melakukan pembangunan pondasi dengan menggunakan kayu Galam bukan dengan tiang seperti yang dilakukan pada umumnya di kota besar di Jawa. Karena produksi kayu di hutan kalimantan cukup besar, maka banyak sekali bangunan-bangunan disana yang memanfaatkan kayu sebagai bagian dari pembangunan.
Salah satu pemandangan yang cukup membuat takjub di kota ini adalah pemandangan ratusan orang yang antri BBM. Pemandangan ini juga sempat saya lihat beberapa saat setelah saya mendarat di kota ini. Beberapa truk, kendaraan pribadi roda 4 maupun roda 2 antri di setiap pom bensin&solarhanya untuk mengisi bahan bakar. Ternyata dampak rencana kenaikan BBM beberapa saat lalu cukup berdampak negatif bagi warga di Banjarmasin. dengan isu kenaikan BBM tersebut, para pedagang bahan bakar berlomba lomba untuk menimbun BBM dan akibat dari diundurnya kenaikan BBM, pedagang yang menimbun tersebut merasa dirugikan sehingga walaupun BBM tidak jadi naik, mereka tetap menetapkan harga sebesar 7000 rupiah. Selain dampak tersebut, antri bahan bakar juga terjadi di setiap sudut kota tersebut. Yah begitulah yang terjadi.
Kendaraan ojek melaju dengan kecepatan yang sedang mengitari kota Banjarmasin. Kota ini tidak jauh beda dengan kota Malang maupun kota-kota besar nomer 2 lainnya. Lalu lalang kendaraan dimalam hari serta pengamen jalanan yang sebagian besar anak kecil cukup menghiasi wajah kota ini. Yang agak berbeda dengan kondisi kota-kota lainnya adalah, banyak jembatan yang berada diatas sungai yang banyak sekali mengitari kota ini. Sesuai dengan julukannya, yaitu kota seribu sungai, kota ini memang terdapat banyak sekali sungai dan tentu saja jembatan sebagai penghubung sungai-sungai kecil tersebut.Untuk itulah banjarmasin juga dikenal dengan pasar terapungnya. Sesuai dengan namanya, pasar ini terapung diatas sungai Barito dan menggunakan tuktuk (kapal tradisional daerah ini) untuk menjajakan barang dagangannya. Yah,lokasi ini akan menjadi tujuan jalan-jalan saya esok hari. Untuk malam itu, saya berkunjung ke pusat oleh-oleh khas kalimantan selatan yang berada entah dimana.hehe.. yang pasti pada saat itu saya dibawa ke tempat yang asik. Di tempat oleh-oleh ini saya menemukan banyak cenderamata unik khas Kalimantan pada umumnya dan Banjarmasin pada khususnya. di toko ini saya menemukan banyak sekali batu-batuan khas Martapura yang diuntai menjadi kalung,gelang ataupun bross yang colorfull dan super unik serta indah. Kalau di kota-kota di Jawa, mungkin sudah di banderol harga hingga ratusan ribu tapi disini saya bisa memperolehnya dengan harga yang miring.  oh ya, yang unik juga, disini saya melihat berbagai macam obat tradisional buatan suku dayak antara lain : sarang semut, ramuan kepala belut, serbuk oles kayu kuning dan obat-obatan tradisional lainnya. Selain itu, saya juga menemukan beberapa tas rajutan (entah apa namanya) khas kalimantan, mandau serta tikar anyaman yang katanya khas kota itu. Selain itu, disini saya juga menemukan Kain Sasirangan, kain batik khas Kalimantan selatan.
Sasirangan adalah kain adat suku Banjar di Kalimantan Selatan, yang dibuat dengan teknik tusuk jelujur kemudian diikat tali rafia dan selanjutnya dicelup. Upaya untuk melindungi budaya Banjar ini, telah diakui oleh pemerintah melalui Dirjen HAKI Departemen Hukum dan HAM RI beberapa motif sasirangan sebagai beriku: Iris Pudak,Kambang Raja,Bayam Raja,Kulit Kurikit,Ombak Sinapur Karang,Bintang Bahambur,Sari Gading,Kulit Kayu,Naga Balimbur,Jajumputan,Turun Dayang,Kambang Tampuk Manggis,Daun Jaruju,Kangkung Kaombakan,Sisik Tanggiling,KambangTanjung. Menurut mas Acim, kawan baru saya seorang lelaki asal Banjar yang sangat ramah yang menemani saya ngobrol di toko itu, mengatakan bahwa konon kain ini merupakan kain istimewa dimana biasanya raja menggunakan kain ini untuk melamar wanita impiannya. Kain ini dulu hanya boleh dibuat oleh wanita-wanita desa yang masih perawan. Tetapi sekarang, kain ini digunakan sebagai semacam batiknya Kalimantan. Dimana pada hari-hari tertentu, para pegawai di kota ini menggunakan sasirangan sebagai seragam kantor seperti halnya batik di Jawa.
Penjelajahan kota dimalam hari saya diakhiri dengan mencicipi beberapa panganan khas kota Banjarmasin yaitu : ikan bilis yang dibentuk menjadi abon dan ikan seluang seperti ikan wader. Hmmm semuanya lezaaat… :)
Esok hari…
Jam sudah menunjukkan pukul 4 pagi hari waktu Banjarmasin. Alarm HP saya sudah membangunkan sejak tadi dan pertanda bahwa saya harus bersiap diri untuk berangkat menuju pasar terapung sesuai dengan perjanjian saya dengan receptionis hotel. Saya minta petugas untuk morning call pukul setengah 5 pagi. Tetapi entah mengapa mas reseptionis tidak membangunkan saya. Lupa mungkin.. ya sudahah, tak mengapa toh saya sudah bisa bangun dengan sendirinya. Mungkin karena terlalu semangat jalan-jalan, saya bisa terbangun dengan sendirinya.hehehe… Ternyata setelah saya konfirmasi dengan pihak reseptionis, mereka mengatakan bahwa sudah menghubungi kamar saya tetapi tidak ada jawaban. yahh.. ternyata telp di kamar saya rusak. Ya sudah deh, toh saya sudah siap berangkat sekarang.
Mobil hotel melaju dengan pelan dijalanan kota Banjarmasin dipagi yang masih gelap itu. Saya diantar menuju semacam pelabuhan tuktuk kecil yang berada tidak jauh dari hotel. Suasana disana masih sangat sepi pagi itu dan saya langsung bergegas menemui pak Samuri seorang yang sudah ditelp oleh pihak hotel untuk mengantarkan saya menuju lokasi pasar terapung. Tanpa adanya tawar-menawar harga sewa perahu saya pun langsung diantar naik menuju perahu beliau. Saya merasa Pak Samuri orang yang baik dan tidak mungkin meminta tarif yang terlalu mahal kepada saya, dan tarifpun akan saya pertimbangkan nanti tergantung jarak tempuh dan sebanyak apa informasi yang dapat saya peroleh dari pak Samuri. Tetapi sebagai patokan, kata reseptionis hotel tarif standart untuk menyewa perahu tersebut adalah 100-150 ribu. Yahh.. lumayan mahal kalau melakukan trip sendiri tetapi termasuk sangat murah apabila dibandingkan dengan pengalaman yang bisa saya dapat disini.
 
Kelotok melaju dengan ganasnya melewati sungai Barito yang sangat lebar. Disisi-sisi sungai terlihat banyak sekali pemukiman penduduk khas banjar dengan pondasi kayu galamnya yang menancap disisi sungai. Menurut penuturan bapak Samuri, penduduk Banjar memang memiliki ciri khas yaitu mendiami lokasi di bantaran sungai. Hal itu disebabkan oleh kebiasaan suku Banjar yang tidak mau ambil pusing untuk membeli air PDAM dan membuat kamar mandi. Sehingga kegiatan yang berbau-bau keairan langsung bisa mereka lakukan di pinggir sungai. Terdengar tidak higienis memang, tetapi buktinya mereka dapat hidup dengan tentramnya disana. Saya melintasi banyak sekali kapal besar pengangkut barang-barang kebutuhan warga Banjarmasin yang diangkut dengan perahu yang kebanyakan berasal dari pulau lain. Selain itu saya juga papasan dengan kapal tongkang pengangkut batu bara. Agak ngeri memang, sebuah kelotok yang ukurannya mini ini beberapa kali melewati kapal-kapal besar pengangkut barang-barang besar pula. Saya takut tertabrak. hehe.. tapi sudahlah, percayakan saja kepada bapak Samuri yang sudah berpengalaman.
 
Kapal melaju terus diiringi dengan mulai munculnya mentari dari ufuk timur. Sudah mulai terang sehingga saya mulai dapat melihat jelas pemandangan disisi sungai itu. Dari kejauhan saya melihat deretan kayu-kayu besar yang direndam disisi sungai, dan dibeberapa tempat juga banyak sekali kayu ditumpuk disisi sungai. Karena banyaknya hutan di Pulau ini, komoditas terbesar yang mampu dihasilkan pulau ini adalah kayu. Sehingga kayu-kayu yang saya lihat disisi sungai itu adalah kayu hasil hutan Kalimantan yang sedang diproses menjadi jenis kayu yang berkualitas. Dengan direndam hingga hitungan bulanan lalu kemudian di tumpuk atau diangin-anginkan katanya dapat memperkuat kayu sehingga kualitasnya akan baik.
Kelotok melaju dengan agak gontai dipertengahan perjalanan kami. Sayapun agak was-was,beberapa kalikelotok yang saya tumpangi mogok akibat dari bahan bakar yang dicampur air. Akibatnya mau tak mau pak Samuri harus menyedot air yang ada di tangki bahan bakarnya dengan mulutnya lalu membuangnya. Sangat berbahaya memang, tetapi mungkin itulah salah satu cara tradisional yang sering mereka lakukan. Saya tidak bisa membantu dalam hal ini tetapi mungkin ini bisa menjadi salah satu bahan pertimbangan saya dalam menentukan tarif sewa perahu. :)Beberapa kali kelotok mati ditengah sungai, awalnya saya agak sedikit was-was dan kawatir karena perjalanan saya kali ini juga terpicu oleh waktu dimana jam 9 saya sudah harus siap di lokasi lain. Yahhh, dari pada terlalu kawatir lebih baik saya menghapus kekawatiran saya dengan berfoto dan mengamati pemandangan sekitar. Saya melihat beberapa tuktuk penjual sudah mulai jalan menuju lokasi pasar terapung. Sebagian besar pedagang itu adalah perempuan dan sebagian besar mereka mendayung sendiri perahunya. Sebagian lagi ditarik oleh perahu motor beramai-ramai dengan pedagang lainnya. Pemandangan yang indah… Mereka mengisi penuh jukung nya dengan buah-buahan,sayur-sayuran dan beberapa kebutuhan dapur lainnya. Saya sempat melambai ke ibu-ibu pedagang tersebut, tetapi lambaian saya tidak disambutnya. Apesnya, malah beberapa pria muda yang sedang bergerombol nongkrong disis sungai yang malah membalas lambaian saya dengan sedikit menggoda. ahh.. dasar anak muda..
 
Walau perjalanan saya sedikit tersendat, akhirnya sampailah saya dilokasi pasar terapung. Memasuki lokasi tersebut saya merasakan keindahannya. Dimana terdapat banyak sekali perahu yang bergerombol,menawarkan barang dagangannya sambil sesekali mengobrol dengan bahasa Banjar yang tentu saja saya tidak mengerti. Suasana tidak seberapa ramai dan alasannya adalah : bukan hari minggu. Karena biasanya keramaian di pasar ini terjadi pada hari minggu atau hari libur. Lokasi ini selain digunakan sebagai tempat transaksi juga digunakan sebagai objek wisata. Kali ini, labih banyak terdapat turis dibandingkan pedagang. Beberapa pedagang tua menawarkan buah-buahannya kepada saya. Ada jeruk dan pisang. Namun tidak satupun buah saya beli, saya hanya sekali dua kali mengajar si ibu tua itu ngobrol hingga akhirnya saya membeli kue kacang hijau yang kata beliau khas Banjar.
 
Saya melihat banyak sekali wisatawan disana, beberapa diantaranya adalah wisatawan mancanegara yang mengalungkan kamera besar dilehernya. Mereka dan beberapa wisatawan dalam negeri sengaja naik dan duduk diatap kapal  sambil menikmati pemandangan pagi dipasar terapung. Tidak demikian dengan saya, saya memilih ngobrol sedikit dengan beberapa orang asli disana lalu kemudian singgah ke warung soto Banjar terapung. Saya sarapan soto Banjar di warung terapung tersebut sambil berfoto serta menikmati pemandangan pagi itu. Tidak ada yang istimewa dari rasa soto tersebut, namun rasanya enak juga makan ditengah sungai dengan suasana yang tradisional seperti ini. Setelah selesai menikmati suasana dan merasa cukup mengobrol, akhirnya sayapun harus kembali. Memang terlalu singkat rasanya hingga saya tidak sempat mengunjungi pulau kembang, sebuah pulau yang dihuni ratusan monyet yang letaknya dekat dengan pasar terapung. Yahh.. mungkin lain kali bisa berkunjung kesana.
 
Kelotok melaju dengan mulusnya tanpa ada hambatan apapun melewati 6 muara sungai yang juga tadi pagi saya lewati. Akhirnya sampailah saya didaratan setelah kurang lebih 3 jam saya berada diatas sungai.
Menikmati suatu kawasan dengan waktu yang singkat lebih baik dari pada tidak menikmati apa-apa disuatu lokasi. Saya menikmati kunjungan super singkat saya kali ini. Semoga lainkali saya dapat mengunjungi tempat lain yang tentunya dengan gratis… :p

Source: http://tantristory.wordpress.com/2012/05/17/kota-seribu-sungai-banjarmasin/

Makanan Khas Banjar

Soto Banjar ‘Keluarga’

kitakemana-sotobanjar-06
Kuliner asli Indonesia emang paling pas sama lidah kita. Soto Banjar mungkin salah satu warisan kuliner yang jadi favorit orang Indonesia. Masalahnya nih, banyak banget yang menawarkan Soto Banjar tapi abal-abal, alias nggak enak dan rasanya sama sekali nggak seperti ‘soto banjar’. Salah satu depot soto banjar yang tua dan terkenal di Kota Malang, Soto Banjar “Keluarga” yang  ada di Jalan Cengger Ayam ini menawarkan soto banjar dengan cita rasa khas rempah-rempah. Dengan Rp12.500 untuk soto banjar ukuran kecil dan Rp15.000 untuk soto banjar ukuran jumbo kamu sudah bisa merasakan Soto Banjar dengan kuah kaya rempah, plus ayam dan perkedel serta lontong yang segar banget.
kitakemana-sotobanjar-03
Soto Banjar porsi biasa dan jumbo
Emang sih penyajiannya agak lama, tapi setelah konfirmasi dengan pemilik depot, kenapa penyajiannya lama, ternyata karena antrian pembeli dan soto yang emang disajikan fresh, artinya baru di potong dan siram kuah setelah ada pesana. Pantesan emang rasa sotonya fresh banget. Oiya, tips lagi nih, kalau pengen ngerasain cita rasa soto banjar yag lebih kaya, kamu mending dateng kesii pagi. Karena kuah sotonya udah dimasak malamnya, dan bumbunya meresap banget. Kalau dateng siang emang masih eak, tapi karea kuahnya barusan dimasak, tentu bumbunya ggak se-meresap waktu pagi. Tapi harus tahan nungguinnya juga ya kalau pagi..
kolase-01.

Dilengkapi dengan perkedel, irisan daging ayam dan telur
Selain Soto Banjar, setiap hari minggu juga ada Nasi Kuning Banjar. Sayang sekali team Kita Kemana belum sempet coba menu yang satu ini. Nasi Kuning Banjar juga kaya akan rempah-rempah lho. Buat kamu yang suka makaan timur tengah, asi kuning banjar ini pasti pas banget buat lidah kamu. Karena emang kebanyakan makanan khas banjar terinspirasi sama makanan timur tengah.
Selain Soto Banjar dan nasi kuning, ada juga berbagai kue khas banjar yang sekarang susah banget di cari. Tiap hari varian kuenya beda-beda lho, totalnya ada 40 macem kue. Antara lain ada Bongko Pisang, Babongko, Buras, Untuk-untuk dan Bingka. Babongko adalah kue dari tepung beras dan gula merah dengan rasa pandan dan dibungkus daun pisang, harganya sangat terjangkau yaitu Rp3500. Sedangkan Buras bentuknya seperti lontong yang disajikan bersama santan lengkap dengan sambal kacang, kemiri atau udang. Harga kue-kue ini berkisar antara Rp3000 – Rp5000. Sayangnya buat menikmati kue-kue ini kita harus dateng pagi-pagi banget, karena kue-kue banjar yang cukup langka ini selalu laris manis.
kitakemana-sotobanjar-04
kitakemana-sotobanjar-01
Suasana Depot Soto Banjar Keluarga
Selain datang lebih pagi untuk menikmati kesegaran soto banjar dan kue-kue banjar, tips lainnya kalau kesini adalah harus betah dengan suasana yang rumahan banget dan sederhana. Menunya pun juga cuma soto aja. Kalau ingin menikmati nasi kuning di hari Minggu kamu juga harus datang lebih awal karena rame banget kalau minggu.

Source: http://www.kitakemana.com/place/soto-banjar-keluarga/

Budaya Jual Beli

Pasar Terapung

Pasar Terapung Muara Kuin adalah Pasar Tradisional yang berada di atas sungai Barito di muara sungai Kuin, Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Para pedagang dan pembeli menggunakan jukung, sebutan perahu dalam bahasa Banjar. Pasar ini mulai setelah shalat Subuh sampai selepas pukul 07:00 pagi. Matahari terbit memantulkan cahaya di antara transaksi sayur-mayur dan hasil kebun dari kampung-kampung sepanjang aliran sungai Barito dan anak-anak sungainya.

Suasana dan kegiatan pasar

Dengan menyaksikan panoramanya, wisatawan seakan-akan sedang tamasya. Jukung-jukung dengan sarat muatan barang dagangan sayur mayur, buah-buahan, segala jenis ikan dan berbagai kebutuhan rumah tangga tersedia di pasar terapung. Ketika matahari mulai muncul berangsur-angsur pasar pun mulai menyepi, sang pedagang pun mulai beranjak meninggalkan pasar terapung membawa hasil yang diperoleh dengan kepuasan.
Suasana pasar terapung yang unik dan khas adalah berdesak-desakan antara perahu besar dan kecil salingmencari pembeli dan penjual yang selalu berseliweran kian kemari dan selalu oleng dimainkan gelombang sungai Barito. Pasar terapung tidak memiliki organisasi seperti pada pasar di daratan, sehingga tidak tercatat berapa jumlah pedagang dan pengunjung atau pembagian pedagang bersarkan barang dagangan.Para pedagang wanita yang berperahu menjual hasil produksinya sendiri atau tetangganya disebut dukuh, sedangkan tangan kedua yang membeli dari para dukuh untuk dijual kembali disebut panyambangan. Keistemewaan pasar ini adalah masih sering terjadi transaksi barter antar para pedagang berperahu, yang dalam bahasa Banjar disebut bapanduk, sesuatu yang unik dan langka.

Potensi wisata

Obyek wisata ini sering dianggap sebagai daya tarik yang fantastik, Banjarmasin bagaikan Venesia di Timur Dunia, karena keduanya memiliki potensi wisata sungai. Namun kedua kota berbeda alam dan latar belakang budayanya. Di Banjarmasin masih banyak ditemui di sepanjang sungai rumah-rumah terapung yang disebut rumah lanting, yang selalu oleng dimainkan gelombang.

Daerah Kuin merupakan tipe permukiman yang berada di sepanjang aliran sungai (waterfront village) yang memiliki beberapa daya tarik pariwisata, baik berupa wisata alam, wisata budaya maupun wisata budaya. Kehidupan masyarakatnya erat dengan kehidupan sungai seperti pasar terapung, perkampungan tepian sungai dengan arsitektur tradisionalnya. Hilir mudiknya aneka perahu tradisional dengan beraneka muatan merupakan atraksi yang menarik bagi wisatawan, bahkan diharapkan dapat dikembangkan menjadi desa wisata sehingga dapat menjadi pembentuk citra dalam promosi kepariwisataan Kalimantan Selatan. Masih di kawasan yang sama wisatawan dapat pula mengunjungi Masjid Sultan Suriansyah dan Komplek Makam Sultan Suriansyah, pulau Kembang, pulau Kaget dan pulau Bakut. Di Kuin juga terdapat kerajinan ukiran untuk ornamen rumah Banjar.

Kini pasar terapung Kuin dipastikan menyusul punah berganti dengan pasar darat. Banyak wisatawan yang berkunjung ke Kuin harus menelan kekecewaan karena tidak menjumpai adanya geliat eksotisme pasar di atas air.
Kepunahan pasar tradisional di daerah "seribu sungai" ini dipicu oleh kemaruk budaya darat serta ditunjang dengan pembangunan daerah yang selalu berorientasi kedaratan. Jalur-jalur sungai dan kanal musnah tergantikan dengan kemudahan jalan darat. Masyarakat yang dulu banyak memiliki jukung, sekarang telah bangga memiliki sepeda motor atau mobil.

Pasar Terapung Buatan

Pemerintah Kota (Pemkot) Banjarmasin Kalimantan Selatan (Kalsel) akan membangun pasar terapung tradisional yang selama ini berada di atas sungai Barito di muara sungai Kuin, Banjarmasin ke sungai kerokan jalan Zafi Zam-Zam.
Gagasan membangun pasar terapung buatan tersebut bertujuan untuk memudahkan wisatawan yang ingin menyaksikan pasar terapung tanpa harus jauh-jauh ke muara kuin. Selain itu kita juga ingin melestarikan dan terus membina para pedagang pasar terapung yang kini terus berkurang.
Sebagaimana diketahui, untuk bisa menyaksikan pasar terapung para wisatawan harus rela bangun sebelum subuh untuk menuju ke sungai Barito Muara Kuin Banjarmasin dengan mengendarai kapal kayu bermesin atau disebut kelotok.
Wisatawan pun juga harus rela menembus dinginnya suasana pagi dengan perjalanan sekitar setengah jam dari dermaga pemberangkatan yang terletak di depan masjid bersejarah Sultan Suriansyah.
Kondisi tersebut membuat sebagian wisatawan enggan untuk bisa menikmati eksotiknya wisata pasar terapung, karena terlambat sedikit pasar yang kini pedagangnya terus berkurang tersebut telah bubar.
Dengan adanya pasar terapung yang aksesnya lebih mudah terjangkau oleh wisatawan akan mampu menyedot wisatawan lokal, nasional maupun mancanegara lebih banyak lagi datang ke Banjarmasin.
Saat ini pasar terapung masih merupakan wisata andalan Kalsel, yang bila tidak dijaga kelestariannya dikhawatirkan akan menghilang tergerus oleh pasar-pasar modern.
Sekarang ini antara wisatawan dan pedagangnya lebih banyak wisatawannya, sehingga bila kondisi ini dibiarkan dikhawatirkan lama kelamaan pasar terapung tinggal menjadi sejarah.
Tentang kunjungan wisatawan di Kalsel, berdasarkan data dari Dinas Pariwisata Kalsel jumlahnya terus bertambah. Namun bertambahnya jumlah tersebut apakah murni wisatawan atau tamu yang kebetulan berkunjung untuk tugas atau perjalanan dinas atau memang ingin menyaksikan wisata Kalsel.

Source : http://www.banjarmasinkota.go.id/wisata/objek-wisata/pasar-terapung.html